Selasa, 22 Mei 2012

Shalat Jenazah


Berikut ini kami mencoba membahas seputar Shalat Jenazah dengan detail sebagai berikut:
1. Hukum shalat jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dikerjakah dengan 4 takbir, . tanpa ruku, i 'tidal, sujud dan duduk. Jadi dilakukan hafiya dengan berdiri,
Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah, yaitu kewajiban yang bersifat kolektif. Artinya, jika dalam satu wilayah tak ada seorang pun yang menyelenggarakan shalat jenazah, maka seluruh penduduk wilayah itu akan menanggung dosa. Akan tetapi jika ada beberapaorangsajayang menyelenggarakannya, maka penduduk yyang lainnya bebas dari kewajiban itu. Jenazah yang boleh dishalati adalah jenazah orang Islam yang bukan mati sy ahid (yaitu mati dalam peperangan melawan orang kafir atau orang musyrik). Sedangkan orang yang mati syahid dan bayi yang gugur dalam kandungan (atau sejak dilahirkan, sebeium mati, belum dapat bersuara atau menangis) tidak boleh dishalati, juga tidak boleh dimandikan. Shalat jenazah ini boleh dikerjakan di setiap waktu, karena shalat ini termasuk shalat yang mempunyai sebab. Shalat jenazah boleh dikerjakan kaum wanita. Beberapa mayat boleh dishalati secara bersama-sama.

2. Syarat shalat jenazah
a. Sama dengan syarat shalat biasa, yaitu menutup aurat, menghadap kiblat, suci dari hadats (besar dan kecil) dan najis, baik badan, pakaian maupun tempatnya.
b. Jenazah sudah dimandikan dan dikafani (dibungkus).
c. Jenazah diletakkan di hadapan orang yang menyalati, dengan posisi kepalanya berada disebelah kanan, searah dengan kiblat.

3. Rukun shalat jenazah
a. Niat.
b. Berdiri bagi yang mampu.
c. Empat kali takbir (termasuk takbiratul ihram).
d. Membaca surat Al-Fatihah setelah takbir yang pertama (takbiratul ihram).
e. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw. setelah takbir yang kedua.
f. Membaca doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga.
g. Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menyalatinya setelah takbir yang keempat.
h. Membaca salam ke kanan dan ke kiri.

4. Sunat shalat jenazah
a. Mengangkat kedua tangan pada saat bertakbir.
b. Merendahkan suara pada setiap bacaan (israr).
c. Membaca isu'adzah (A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajlim).
Di samping itu, posisi imam hendaknya didekat kepala jenazah laki^aki atau di dekat pmggul jenazah perempuan.
Shaf (barisan hendaknya dijadikan3 shaf ataujebih. Satu shaf sekurang-kurarangnya 2 orang. .

5. Cara melaksanakan shalat jenazah
(1) Beidiri tegak menghadap kiblat Kedua belah tangan berada di samping sejajar dengan pinggul. Sedangkan kepala agak tunduk ke sajadah. Hati dan pikiran berkonsentrasi, lalu membaca lafal shalat jenazah, yaitu :
a. Jika jenazah orang laki-laki:

USHALLII 'ALAA HAADZAL MAYYITI ARBA'A TAKBIIRAATIN FARDHAL KIFAAYATI MA'MUUMAN LILLAAHITA' AALAA.

b. Jika jenazah orang perempuan:

USHALLII 'ALAA HAADZIHIL JANAAZATI ARBA'A TAKBIIRAATIN FARDHAL KIFAAYATI MA'MUUMAN LILLAAHITA' AALAA.

Selasa, 08 Mei 2012

Doa dan Bacaan dalam Shalat

Alhamdulillah, saat waktu luang kali ini saya mengajak untuk belajar bersama tentang Bacaan dan Doa pada setiap Fase dalam Gerakan Shalat.
Berikut ini adalah terjemahan dari Bacaan dan Doanya:
  1. Takbiratul Ihram
    • Allaahu’ Akbar (Allah Maha Besar)
    • Doa Iftitah
      • Allaahu akbar kabiira, walhamdulillaahi katsiira, wa subhanallaahi bukrataw, waashiila (Allah Maha Besar, dan Segala Puji yang sangat banyak bagi Allah, dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang)
      • Innii wajjahtu wajhiya, lillazii fatharassamaawaati walardha, haniifam, muslimaa, wamaa ana minal musrykiin (Sungguh aku hadapkan wajahku kepada wajah-Mu, yang telah menciptakan langit dan bumi, dengan penuh kelurusan dan penyerahan diriku, dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutuan Engkau/Musryik)
      • Innasshalaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaati, lillaahi rabbil ‘aalamiin (Sesungguhnya shalatku dan ibadah qurbanku, hidupku dan matiku, hanya untuk Allaah Rabb Semesta Alam)
      • Laa syariikalahu, wabidzaalika umirtu, wa ana minal muslimiin (Tidak akan aku menduakan Engkau, dan memang aku diperintahkan seperti itu, dan aku termasuk golongan hamba yang berserah diri kepada-Mu)
    • Surah Al-Fatihah (tentunya sangat jelas arti dan maknanya)
    • Surah lainnya dalam Al-Quran.
  2. Ruku’
    • Allaahu’ Akbar (Allah Maha Besar)
    • Subhaana, rabbiyal, ‘adzhiimi (Maha Suci, Tuhanku Yang Maha Agung) minimal di ulangi 3 kali dan dibolehkan untuk melebihkannya.
  3. I’tidal
    • Sami’allaahu, li, man, hamidahu (Mudah-mudahan Allah mendengar, kepada sesiapa yang memuji-Nya)
    • Rabbanaa, lakal, hamdu (Yaa Tuhan kami, bagi- Mu segala Puji)
    • Wa mil assamaawaati, wa mil al ardhi, wa mil a maa shikta, min shai in, ba’du (Sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki, dari sesuatu dan sesudahnya)
  4. Sujud
    • Allaahu’ Akbar (Allah Maha Besar)
    • Subhaana, rabbiyal, a’laa, wa, bihamdihi (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur, dan aku memuji-Nya) minimal di ulangi 3 kali dan dibolehkan untuk melebihkannya.
  5. Duduk antara 2 Sujud
    • Allaahu’ Akbar (Allah Maha Besar)
    • Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa’nii, wahdinii, wa ‘aafinii, warzuqnii (Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, sehatkanlah aku, dan berilah rejeki kepadaku)
  6. Duduk Tasyahud Awal
    • Allaahu’ Akbar (Allah Maha Besar)
    • Attahiyyaatul mubaarakaatus shalawaatut thayyibaatulillaah (Segala ucapan selamat adalah bagi Allah, dan kebahagiaan serta kebaikan)
    • Assalaamu’ alayka ayyuhannabiyyu warahmatullaahi wa barakaatuh (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi, dan beserta Rahmat Allah, dan berkat-Nya)
    • Assalaamu ‘alayna wa ‘alaa ‘ibaadillaahis shaalihiin (Semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada kami pula, dan kepada sekalian hamba-hambanya yang soleh)
    • Asyhadu allaa ilaaha illallaah (Aku bersaksi, bahwa tiada Tuhan kecuali Allah)
    • Wa asyhadu annaa muhammadar rasuulullaah (Dan aku bersaksi, bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya, dan Rasul-Nya)

Jumat, 04 Mei 2012

MEWUJUDKAN KELUARGA SAKINAH


Mewujudkan keluarga sakinah berarti bicara tentang rumah tangga, ada berbagai macam tipe rumah tangga, untuk menciptakan rumah tangga kita harus memiliki pasangan,  di gambarkan Alloh “Subhanalladzi Kholaqol azwazakullaha” artinya Maha suci Alloh yang telah menciptakan menjadikan segala sesuatu itu berpasang-pasangan. Apa buktinya? Ada dunia ada akherat, ada malam ada siang, ada laki-laki ada perempuan,dalam bahasa arabnya perempuan itu mar atun makanya mar atun solihah itu wanita yang baik. Salah satu tanda kebesaran Alloh itu ada laki-laki dan perempuan dan Subhanalloh Wamin ayatihi ankholaqollakum”  tanda-tanda kebesaran orang lain yang Alloh jadikan di antara laki-laki dan perempuan ada sesuatu yang Alloh tanamkan, ada rasa cinta yang Alloh tanamkan di hati keduanya, ketika ketemu ada merasa kecocokkan kemudian akhirnya melangkah ke jenjang pernikahan, jadi timbulah yang namanya keluarga. Keluarga sakinah itu hanya bisa terbentuk manakala didalam kerangka rumah tangga itu ada sosok suami yang punya seragam soleh, ada cermin seorang istri yang punya seragam kesolehan, jadi suaminya soleh dan istrinya solehah klo dua-duanya ini ada insya Alloh akan menjadi keluarga sakinah. Jangan mimpi mau menjadi keluarga sakinah klo suami kita bukan orang yang soleh dan jangan berkhayal rumah tangga mau sakinah klo istri kita bukan solehah. Untuk para perempuan jangan bermimpi punya seorang suami seperti IMAM ALI kalau perempuan tidak mau berjuang seperti SITI FATIMAH , dan para lelaki jangan berkhayal mempunyai istri seperti SITI FATIMAH kalau lelaki tidak mau berjuang untuk bisa seperti IMAM ALI artinya ap? Untuk mewujudkan rumah tangga sakinahmasing-masing harus punya semangat “mujahada”  berjuang menjadi yang terbaik di mata Alloh dan terbaik dimata pasngannya, barulah terbentuk Rumah tangga sakinah, sakinah itu ketenangan.